Kamis, 16 Desember 2010

INILAH JALANKU (HAZIHI SABILI)

Katakanlah : Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yag nyata. Maha Suci Allah dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.

Ayat diatas terdapat dalam surat Yusuf ayat 108 termasuk golongan surat Makkiyah. Khitob ayatnya ditujukan kepada Nabi Muhammad saw setelah Allah swt menerangkan kisah Nabi Yusuf as, agar beliau mengambil pelajaran yang banyak sekaligus merupakan penghibur beliau dalam menjalankan tugas dakwahnya.

“Inilah jalanku” (inilah pendirian dan peganganku) merupakan kata pemisah yang sangat tegas dan jelas, jalan yang ditempuh Rasulullah sebagai garis batas antara Tauhid dan Syirik, garis pemisah antara yang haq dan yang batil, selama-lamanya tidak akan mungkin bersatu, walaupun saat itu posisi Rasulullah saw lemah dan pengikutnya masih sedikit sementara golongan kafir dan musyrikin menguasai masyarakat. Namun keteguhan prinsip ini tertanam dalam iman dan keyakinan dengan kerelaan menanggung segala konsekwensinya.

Keyakinan dan keteguhan inilah yang membentuk sikap hidup dengan dakwah menyeru kepada Dinullah sebagai jalannya. Jalan dakwah ini dipelopori oleh para Anbiya’ ‘alaihimus salam yang menyeru manusia kepada subul-as-Salam (jalan kebahagiaan), menunjukkan manusia kepada jalan yang lurus (sirat-al-Mustaqim), sehingga manusia menerima seruan Allah dan Rasul-N Dakwah berawal dari hati yang sadar bahwa inilah jalan yang harus ditempuh, yaitu untuk menyeru manusia kepada Allah sehingga mereka mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW.

Jalan dakwah ini sebagaimana yang dipahami oleh Asysyahid Hasan al-Banna merupakan jalan yang sangat panjang dan berliku, dan tidak ada pilihan selain jalan ini yang dapat ditempuh untuk membangun kejayaan ummat.

Dakwah menuju jalan Allah ini merupakan tugas para rasul dan seluruh pengikut mereka (“aku dan orang-orang yang mengikutiku”}dengan tujuan untuk mengeluarkan manusia dari zulumat menuju nur (cahaya), dari kekufuran menuju keimanan, dari kemusyrikan menuju ketauhidan dari neraka menuju surgaNya. Aktivitas dakwah sebagai jalan yang harus ditempuh ini benar-benar berdasarkan hujjah yang nyata dan keyakinan yang benar.

‘ala bashirotin adalah hujjah, berupa ‘ilmu’ yang mesti dipersiapkan oleh pengikut ‘jalan ini’agar mereka mampu memberi penjelasan dan keterangan yang sejelas-jelasnya bagi orang-orang yang siap membantahnya dengan kebatilan.

Orang-orang yang mengikuti jalan dakwah ini senantiasa mensucikan Allah ‘Subhanallah’ dan dengan tegas menyatakan dengan sikap dan I’tiqad yang sungguh-sungguh bahwa mereka bukanlah orang-orang yang mensekutukanNya (‘dan aku tidaklah termasuk orang yang musyrik’).

Mustafa Masyur menjelaskan bahwa “jalan dakwah adalah jalan yang satu. Di atas jalan inilah Rasulullah saw dan para sahabat Baginda ra. berjalan. Demikian juga kita dan para pendukung dakwah berjalan dengan taufik dari Allah swt. Kita dan mereka berjalan berbekalkan dengan iman, amal, mahabbah (kasih sayang), dan ukhuwah (persaudaraan). Rasulullah saw menyeru mereka kepada iman dan amal, kemudian menyatupadukan hati-hati mereka di atas dasar cinta dan ukhuwah. Berpadulah kekuatan iman dan kekuatan aqidah dengan kekuatan persatuan. Jadilah jemaah mereka jemaah contoh teladan. Kalimahnya mesti lahir dan dakwahnya mesti menang walaupun ditentang oleh semua penghuni muka bumi ini"

Modal dasar untuk pencapaian tujuan dengan dakwah sebagai jalannya memerlukan 3 syarat sebagaimana Asysyahid Imam Hasan al-Banna katakan (berdasarkan ayat diatas):

1- Ana (hazihi sabili ana wa manittaba’ani), yaitu pemimpin

Dalam meniti dakwah ini memerlukan seorang pemimpin dan Nabi Muhammad saw merupakan penghulu para nabi sekaligus penutup masa kenabian yang merupakan pemimpin dakwah pertama bagi umat yang terakhir ini. Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi segenap alam, membawa berita gembira dan ancaman, Ia adalah pemimpin dakwah menyeru kejalan Allah. Ia memulai dakwahnya dengan pemahaman kalimah “La ilaha Illallah, Muhammadur Rasulullah”.

Setelah beliau dakwah inipun memerlukan pemimpin- pemimpin lainnya sebagai penyambung risalah Muhammad saw yang kuat dan terpercaya yang dapat memimpin dan mengarahkan serta memberikan teladan kepada orang-orang yang menjadi pengikutnya, ia mesti memiliki kegigihan dalam memperjuangkan cita-cita, tidak mudah menyerah, tidak berputus asa dari mengharap pertolongan Allah, sekalipun dakwah itu memakan waktu yang panjang, ia mesti menghambil qudwah dari Muhammad saw dalam menghadapi tantangan hebat dari kaum kuffar.

2- Pendukung yang beriman/jamaah (wamanittaba’ani)

3- Manhaj yang benar (‘ala basshirotin)

Menyeru umat pada kalimat Tauhidullah tidak bisa dilakukan tanpa program dan tanpa manhaj yang jelas. Oleh karena itu untuk pekerjaan besar ini memerlukan manhaj yang terdapat dalam al-Quran, Sunnah dan hukum-hukum Islam.

Dalam ayat ini Allah s.w.t. memberi petunjuk kepada hamba-hambaNya bagaimana cara berda'wah mengajak manusia kembali kepada agama ang haq (benar). Orang yang berda'wah hendaknya mengerti dan mengetahui benar apa yang dida'wahkannya, serta yakin akan kebenarannya.
Hal ini merupakan syarat mutlak di dalam da'wah.

Dalam ayat ini tegas ditunjukkan bahwa da'i hendaknya menunjukkan dengan jelas arah yang seharusnya ditempuh oleh mad'u 'alaihi yang membawa kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

oleh da'i. Orang yang telah yakin akan kebenaran petunjuk itu, wajib mempertahankan keyakinannya untuk menyebarluaskan ajaran itu. Hal ini hanya dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang mengerti, kaum ulama yang telah mendalami isi petunjuk itu.

Yang dimaksud dengan ulama, ialah orang-orang yang tidak keluar dari Alquran dan sunnah Rasul serta mengamalkan petunjuk itu.
Mereka inilah terutama yang wajib menyebarluaskan petunjuk itu, karena mereka telah dapat berjalan menurut petunjuk Allah.

Selanjutnya diperintahkan pula agar orang-orang yang mengajak pada jalan Allah menyatakan dengan tegas bahwa Allah Maha Suci dari
Syirik, tiada sekutu bagiNya. Hendaknya benar-benar bersikap dan ber itiqad mengEsakan Allah dengan menunjukkan dalil yang jelas. Perbuat
an seperti ini adalah jalan yang ditunjukkan para Rasul, dan para Rasul ini diutus untuk keperluan itu

Jumat, 12 November 2010

SENAM BERSAMA



Tanggal 12 Nopember 2010 bertepatan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-46 Jajaran Dinas Kesehatan Kab.Kapuas (Panitia HKN) bekerjasama dengan Pemda Kapuas dalam hal ini Bapeda dan Sekwan melaksanakan kegiatan "SENAM BERSAMA" yang bertempat di Halaman Kantor Pemda Kapuas, dimana pada kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh jajaran SKPD/Badan Pemda Kapuas. Pada kesempatan ini Bupati Kapuas Ir.M.Mawardi, MM juga turut hadir mengikuti senam.

Kegiatan "Senam Bersama" ini juga diselenggarakan sebagai rangkaian Peringatan HUT Korpri Ke-39, disamping senam para pejabat Ekselon II dan III selepas kegiatan melakukan pemeriksaan urien. Peserta senam juga mendapatkan dorprise berupa hadiah-hadiah menarik yang disediakan oleh Panitia HKN Ke-46.

Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya PNS di jajaran Pemda Kapuas dapat mejadikan olah raga sebagai kegiatan rutin guna memperoleh kesehatan fisik yang prima, karena dengan fisik yang sehat akan memacu produktifitas kerja yang maksimal. Hal ini seiring dengan Tema HKN Ke-46 "Keluarga Sehat Investasi Bangsa".

SELAMAT MEMPERINGATI HKN KE-46 TAHUN 2010.

Selasa, 09 November 2010

KEGIATAN OUT BOND DINKES KAPUAS


Dirangkai dengan Rakernis Kepala UPTD Puskesmas Se-Kabupaten Kapuas diadakan Outbond bertempat di Blue Betang/Anak Himba Palangka Raya yang bertujuan menciptakan pengembangan diri agar peserta pelatihan menjadi pribadi yang efektif. Dengan mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi, serta berorientasi pada pola pikir prestatif. Media kegiatan yang digunakan adalah aktifitas luar ruang, berupa permainan yang bersifat fun & challenging disesuaikan dengan memperhatikan kapasitas fisik serta usia peserta program.

Dengan metode pembelajaran “Experiental Learning” diharapkan peserta akan dapat mengevaluasi tindakan, selanjutnya menentukan tujuan yang akan dicapai dengan memprediksi kemungkinan yang akan terjadi. Peserta akan dihadapkan dengan keadaan yang nantinya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan juga membuat pemahaman terhadap suatu permasalahan akan semakin tinggi sehingga implementasinya juga semakin mudah.

Dalam kegiatan Out Bond ini para peserta menjalani 3 (tiga) kegiatan :
- Griefing & Persiapan
- Latihan
- Pelaksanaan
Kegiatan diikuti seluruh peserta dengan suasana riang gembira, tapi tetap serius memperhatikan instruksi dari instruktor out bond.

diharapkan dari kegiatan ini, pengalaman yang didapat bisa diimplementasikan pada bidang pekerjaan yakni menciptakan pelayanan kesehatan yang prima.

Senin, 08 Maret 2010

DUNIA REMAJA

PENYUSUN : SUNU AJI WIRAWAN S.Psi

DUNIA REMAJA


 Masa remaja (adolescense) adalah masa dimana mulai terjadi proses perkembangan dan perubahan yang meliputi perubahan dan perkembangan fisik, psikologis dan sosial.

 Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.

 Batasan usia masa remaja menurut Hurlock (1981) remaja adalah pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

 Ciri-ciri Masa Remaja :

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

 Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja

 Tugas perkembangan remaja (Havighurst dalam Gunarsa, 1991) :

1. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
2. Memperoleh peranan sosial
3. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
4. Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
6. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
7. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
8. Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup

 Remaja dan Masalah
 Beberapa tipe/gaya remaja dalam mengekspresikan dirinya :

1. Si Preman : berbicara seperti “kasar” dan “terlalu terus terang” ditambah dengan mimik wajah seorang pemrotes.
2. Si Pendiam : tidak pernah mengeluh atau protes dalam menghadapi situasi apapun. Remaja ini cenderung pasif dan diam dalam kesehariannya.
3. Si Kreatif : suka bereksperimen dan antusias pada hal yang tidak biasa. Terkadang muncul dalam gaya bahasanya yang berandai-andai.
4. Si Cerewet : remaja yang sangat memperhatikan hal2 kecil, perhatiannya sangat cepat teralih dari apa yang dilihat, didengar atau dipikirkan dan tanpa pikir panjang ia mengatakannya.
5. Si Pengeluh : remaja ini selalu mengeluh, mengomel dan menyampaikan sesuatu dengan emosi yang tinggi. Hidup ini baginya serba sukar, serba penuh hambatan dan hampir semua orang tidak bisa benar2 memuaskan hatinya.
6. Si Plin-plan : Biasanya merasa kurang percaya diri dan berusaha untuk menyenangkan orang lain adalah motivasi terbesarnya.
7. Si Jahil : bagi anak ini, mengamati bagaimana orang lain bereaksi sebgai akibat tingkah lakunya adalah hal yang menarik dan menjadi motif utama dari segala tindakannya, ia bisa “tega” membiarkan orang lain dalam keadaan “tidak nyaman” bahkan ia akan menertawakannya.
8. Si Penakut : remaja ini sukar sekali untuk dapat bergabung dengan teman2 seusianya. Berbeda dengan remaja yang pasif, remaja ini selalu berada dalam kecemasan dan ketakutan yang terpancar dari ekspresinya.

 Kiat individu untuk menghindari tindakan menyimpang dari diri pribadi

1. Kenali diri sendiri (kelebihan dan kekurangan)
2. Kenali faktor-faktor penyebab penyimpangan (kenakalan remaja).
3. Berfikir positif, katakan YA untuk hal-hal positif dan LAKSANAKAN.
4. Katakan TIDAK untuk hal-hal negatif dan TINGGALKAN.
5. Berpikir sebelum mengambil keputusan dan openmainded.
6. Memilih teman/kelompok bergaul yang tepat.
7. Mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi selain dengan teman, juga dengan orang tua, guru, atau kepada orang yang lebih tahu.
8. Membina kedewasaan pribadi melalui pendidikan dan pengalaman hidup.
9. Penyesuaian mental, menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimiliki.
10.Jangan lupa, hal pertama yang dilakukan adalah memahami dan melaksanakan nilai-nilai dan norma agama dalam kehidupan sehari-hari agar dapat melakukan kontrol diri.

***

Kamis, 14 Januari 2010

LANSIA

PROSES PENUAAN
Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua ( Nugroho, 1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran secara fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai fungsi organ vital, sensitifitas emosional meningkat dan kurang gairah.
Meskipun secara alamiah terjadi penurunan fungsi berbagai organ, tetapi tidak harus menimbulkan penyakit oleh karenanya lanjut usia harus sehat. Sehat dalam hal ini diartikan :
1) Bebas dari penyakit fisik, mental dan sosial
2) Mampu melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
3) Mendapat dukungan secara sosial dari keluarga dan masyarakat
(Rahardjo, 1996)
Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan yang menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbullah berbagai masalah. Hurlock (1979) seperti dikutip oleh Munandar Ashar Sunyoto ( 1994) menyebutkan masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu :
1) Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain
2) Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya
3) Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal atau pindah
4) Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak
5) Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa.
Berkaitan dengan perubahan fisik, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik yang mendasar adalah perubahan gerak.
Lanjut usia juga mengalami perubahan dalam minat. Pertama minat terhadap diri makin bertambah. Kedua minat terhadap penampilan semakin berkurang. Ketiga minat terhadap uang semakin meningkat, terkhir minta terhadap kegiatan rekreasi tak berubah hanya cenderung menyempit. Untuk itu diperlukan motivasi yang tinggi pada diri lansia untuk selalu menjaga kebugaran fisiknya agar tetap sehat secara fisik. Motivasi tersebut diperlikan untuk melakukan latihan fisik secara benar dan teratur untuk meningkatkan kebugaran fisiknya.
Berkaitan dengan perubahan, kemudian Hurlock (1990) mengatakan bahwa perubahan yang dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan akhirnya mempengaruhi pola hidupnya. Bagaimana sikap yang ditunjukan apakah memuaskan atau tidak memuaskan, hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan pengalaman pribadinya. Perubahan yang diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan yang berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonmi atau pendapatan dan peran sosial (Goldstein, 1992).
Dalam menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian. Ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik dari lansia ( Hurlock, 1979) di kutip oleh Munandar (1994) adalah :
1) Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya
2) penarikan diri ke dalam dunia fantasi
3) Selalu mengingat kembali masa lalu
4) Selalu kwuatir karena pengangguran
5) Kurang ada motivasi
6) Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik
7) Tempat tinggal yang tidak diinginkan
Dilain pihak ciri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah : Minat yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilakukan saat ini dan memiliki kekuatiran minimal terhadap diri dan orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan
1) Hereditas atau ketuaan genetik
2) Nutrisi atau makanan
3) Status kesehatan
4) Pengalaman hidup
5) Lingkungan
6) Stres
1. Perubahan Fisik
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.
a. Sistem pernafasan pada lansia.
1) Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
2) Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi penumpukan sekret.
3) Penurunan aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah udara pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang kira kira 500 ml.
4) Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m²), Ù menyebabkan terganggunya prose difusi.
5) Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.
6) CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
7) kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.
b. Sistem persyarafan.
1) Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.
2) Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
3) Mengecilnya syaraf panca indera.
4) Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.
1. Penglihatan
a) Kornea lebih berbentuk skeris.
b) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya daya akomodasi.
f) Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.
2. Pendengaran.
a) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
b) Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin.
3. Pengecap dan penghidu.
a) Menurunnya kemampuan pengecap.
b) Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.
4. Peraba.
a) Kemunduran dalam merasakan sakit.
b) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
b. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.
1) Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
2) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % pertahun sesudah berumur 20 tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
3) Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ).
4) Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (normal ± 170/95 mmHg ).
c. Sistem genito urinaria.
1) Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
2) Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
3) Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
4) Atropi vulva.
5) Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
6) Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus.
d. Sistem endokrin / metabolik pada lansia.
1) Produksi hampir semua hormon menurun.
2) Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
3) Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
4) Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat.
5) Menurunnya produksi aldosteron.
6) Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.
7) Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).
e. Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut.
1) Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2) Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit.
3) Esofagus melebar.
4) Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung menurun, waktu mengosongkan menurun.
5) Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.
6) Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
7) Liver ( hati ), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
f. Sistem muskuloskeletal.
1) Tulang kehilangan densikusnya Ù rapuh.
2) resiko terjadi fraktur.
3) kyphosis.
4) persendian besar & menjadi kaku.
5) pada wanita lansia > resiko fraktur.
6) Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan terbatas.
7) Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek ( tinggi badan berkurang ).
a. Gerakan volunter Ù gerakan berlawanan.
b. Gerakan reflektonik Ù Gerakan diluar kemauan sebagai reaksi terhadap rangsangan pada lobus.
c. Gerakan involunter Ù Gerakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu perangsangan terhadap lobus
d. Gerakan sekutu Ù Gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin efektifitas dan ketangkasan otot volunter.
g. Perubahan sistem kulit & karingan ikat.
1). Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
2). Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa
3). Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
4). Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
5). Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik.
6). Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
7). Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu.
8). Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.
9). Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.
10). Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak rendahnya akitfitas otot.
11). Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual.
1) Perubahan sistem reprduksi.
a) selaput lendir vagina menurun/kering.
b) menciutnya ovarium dan uterus.
c) atropi payudara.
d) testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
e) dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
2) Kegiatan sexual.
Sexualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan sexual, disini kita bisa membedakan dalam tiga sisi : 1) fisik, Secara jasmani sikap sexual akan berfungsi secara biologis melalui organ kelamin yang berhubungan dengan proses reproduksi, 2) rohani, Secara rohani Ù tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan untuk kebutuhan kepuasan sexualitas melalui pola pola yang baku seperti binatang dan 3) sosial, Secara sosial Ù kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan suatu alat yang apling diharapkan dalammenjalani sexualitas.
Sexualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari caranya, yaitu dengan cara yang lain dari sebelumnya, membuat pihak lain mengetahui bahwa ia sangat berarti untuk anda. Juga sebagai pihak yang lebih tua tampa harus berhubungan badan, msih banyak cara lain unutk dapat bermesraan dengan pasangan anda. Pernyataan pernyataan lain yang menyatakan rasa tertarik dan cinta lebih banyak mengambil alih fungsi hubungan sexualitas dalam pengalaman sex.
2. Perubahan-perubahan mental/ psikologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b. kesehatan umum
c. Ttingkat pendidikan
d. Keturunan (herediter)
e. Lingkungan
f. Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
g. Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
h. Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan famili
i. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri dan perubahan konsep diri
Perubahan kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin oleh karena faktor lain seperti penyakit-penyakit.
Kenangan (memory) ada dua; 1) kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu, mencakup beberapa perubahan, 2) Kenangan jangka pendek atau seketika (0-10 menit), kenangan buruk.
Intelegentia Quation; 1) tidakberubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal, 2) berkurangnya penampilan,persepsi dan keterampilan psikomotorterjadi perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktro waktu.
Pengaruh proses penuaan pada fungsi psikososial.
1. perubahan fisik, sosial mengakibatkan timbulnya penurunan fungsi, kemunduran orientasi, penglihatan, pendengaran mengakibatkan kurangnya percaya diri pada fungsi mereka.
2. Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel otak.
3. Gangguan halusinasi.
4. Lebih mengambil jarak dalam berinteraksi.
5. Fungsi psikososial, seperti kemampuan berfikir dan gambaran diri.
3. Perubahan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegarsi dalam kehidupannya (Maslow,1970). Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berpikir dan bertindak dalam sehari-hari. (Murray dan Zentner,1970).